Pengungsian Korban Gempa di Maluku Tengah Tidur Hanya Beralaskan Tikar di Bawah Tenda Seada

Tehoru Kondisi pengungsi di Dusun Talaka, Desa Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah, sangat memprihatinkan. Mereka tidur beralaskan tikar dengan tenda seadanya.

Pada Kamis (17/6) dini hari, warga tidur dengan ditemani senter dari ponselnya. Dingin menusuk ke badan mereka karena musim penghujan melanda. Ditambah, mereka berhimpitan di bawah tenda yang seadanya.

Warga terpaksa mengungsi dengan tenda seadanya karena lokasi pengungsian di Pesantren Ma'haad Daarul Hadits Talaka telah penuh. Selain itu, ada juga warga yang tidur di halaman pesantren tersebut tanpa tenda.

Jafar Hatapayo, salah satu pengungsi, mengatakan warga telah mengungsi sejak Rabu (16/6) siang setelah adanya gempa berkekuatan 6 magnitudo.

"Kami berharap, sesegera mungkin pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, bisa secepatnya meninjau lokasi-lokasi pengungsian yang ada di kecamatan Tehoru-Telutih dan apa yang menjadi kebutuhan penting para pengungsi saat ini bisa direalisasikan," ujar Jafar.

Ia menambahkan, pengungsi membutuhkan makanan siap saji, fasilitas MCK, obat-obatan, kebutuhan bayi, kelambu, dan tenda.
"Bisa dilihat saja, banyak sekali warga yang tidur dengan di luar bangunan pesantren tanpa tenda dan hanya beralaskan tikar seadanya," imbuhnya.

Sebelumnya, Ketua BMKG Dwikorita menyatakan bahwa sempat ada kenaikan muka air laut setinggi setengah meter usai gempa 6 magnitudo terjadi. Tidal wave kecil itu diakibatkan adanya longsor tebing bawah laut akibat guncangan gempa.

Hingga pukul 14.35 WIB, terjadi 16 gempa susulan di lokasi tersebut. Dwikorita mengimbau kepada warga apabila merasakan gempa yang kuat untuk bisa lari menuju lokasi yang lebih tinggi. Sebab, ada potensi tidal wave kembali terjadi, akan tetapi bukan bersumber dari tektonik, melainkan longsor bawah laut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ASEAN di Minta Melakukan Tindakan untuk Menghentikan Kekerasan terhadap Warga Sipil di Myanmar

Armenia- Azerbaijan Telah MEncapai Gencatan Senjata Yang di Mediasi Oleh Rusia

Taliban Berhenti Membayar Listrik, Afghanistan Bersiap Kembali Menghadapi Abad Kegelapan